Muslimat NU, Difabel Slawi Mandiri Terima Hibah dari KIAT untuk Air Bersih dan Sanitasi

- Jumat, 15 September 2023 | 17:08 WIB
penyerahan sertifikat antara Muslimat NU dan DSM  dengan Team Leader GESIT di Pendopo Amangkurat Kabupaten Tegal, Jumat 15 September 2023. (dok)
penyerahan sertifikat antara Muslimat NU dan DSM dengan Team Leader GESIT di Pendopo Amangkurat Kabupaten Tegal, Jumat 15 September 2023. (dok)

SLAWI, AYOTEGAL.COM - Program Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur (GESIT) sebagai bagian dari program Kemitraan Indonesia dan Australia dalam Infrastruktur (KIAT) memberikan hibah untuk sektor air bersih dan sanitasi.

GESIT KIAT memberikan hibah sektor air bersih dan sanitasi kepada dua organisasi, yakni Muslimat NU dan Difabel Slawi Mandiri (DSM).

Pemberian hibah ditandai dengan penyerahan sertifikat antara Muslimat NU dan DSM dengan Team Leader GESIT di Pendopo Amangkurat Kabupaten Tegal, Jumat 15 September 2023.

Baca Juga: Berikan Penghargaan, TRC PPA Apresiasi Polres Pemalang Ungkap Kasus TPPO Jumlah Korban Capai 447 Orang

Kegiatan tersebut disaksikan oleh Bupati Tegal Umi Azizah, Deputy Director KIAT Colleen McGinn, serta perwakilan organisasi perempuan, organisasi penyandang disabilitas dan perwakilan instansi di Kabupaten Tegal.

Dalam sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah menyambut baik kerjasama antara GESIT-KIAT, Muslimat NU dan Yayasan Difabel Slawi Mandiri.

''Saya mengapresiasi pemberian hibah untuk sektor air bersih dan sanitasi. Dengan adanya hibah ini, diharapkan dapat meningkatkan peran organisasi masyarakat sipil dan organisasi penyandang disabilitas di Kabupaten Tegal dalam pembangunan daerah yang inklusif,”kata Umi Azizah.

Menurut Bupati Tegal, GESIT ini yang membuka ruang bagi perempuan sebagai pejuang bagi keluarganya dalam pemenuhan kebutuhan domestik, termasuk air bersih.

Memastikan air bersih ini selalu tersedia, sebab mereka sadar dampak kekurangan air akan mempengaruhi kelangsungan hidup keluarganya, mulai dari sisi kesehatan, sisi ekonomi, lingkungan hingga kualitas hidup anggota keluarganya.

''Disadari atau tidak, hal menyisakan beban tersendiri bagi para perempuan, terutama di lingkungan yang langganan kekeringan seperti di Jatinegara, Suradadi, Warureja dan Kedungbanteng yang mana peran ini seringkali tidak diketahui oleh masyarakat,''ujar Umi Azizah.

Bahkan, lanjut Umi Azizah, di wilayah yang kondisi hidrologinya mengalami kerusakan akibat pencemaran limbah B3 seperti di Desa Pesarean dan Desa Kebasen di Kecamatan Adiwerna, di mana sejak tahun 2005-2006 mereka sudah tidak bisa lagi mengonsumsi air sumur untuk keperluan memasak dan minum, bahkan mencuci, karena airnya sudah tercemar logam berat seperti timbal.

Baca Juga: Super Apps BRImo Bertabur Fitur & Kian Digemari Masyarakat, Dirut BRI Bocorkan Rahasianya

''Termasuk di Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari di mana ribuan ton limbah B3 dari luar daerah menumpuk setiap tahunnya di sana, di perusahaan-perusahaan pengolah limbah B3 yang sebagian masih digunakan warga untuk membakar batu kapur,''ungkap Umi Azizah.

Dengan bantuan tersebut, Bupati Tegal titik-titik kritis tersebut akan mendapat sentuhan, mendapat perhatian tersendiri.

Umi Azizah juga berharap Muslimat NU melibatkan peran organisasi perempuan lainnya dalam implementasi hibah ini seperti Fatayat, Aisyiah, Nasyiatul Aisyiyah dan yang lainnya, termasuk DSM juga bisa melibatkan komunitas atau organisasi penyandang disabilitas tuna rungu, tuna netra, dan lain sebagainya.

Halaman:

Editor: Dwi ariadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X