BREBES, AYOTEGAL.COM - Bertempat di Pendopo Kabupaten Brebes, Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Brebes mengadakan bedah buku berjudul Brebes Teyeng, Selasa 7 Maret 2023.
Kegiatan tersebut dihadiri 163 peserta, dari Rektor, Dosen, Aktivis Budayawan, Ketua MKKS SMP, Ketua KKKS SD Kabupaten, Guru SMP Mapel Bahasa Jawa, dan Guru SD Kelas V.
Uswadin, salah satu penulis buku menjelaskan, judul Brebes Teyeng berarti Brebes bisa atau mampu berisi keyakinan dan kepercayaan untuk Brebes lebih maju dan bisa lebih mengatasi IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan masalah'-masalah lainnya.
Baca Juga: TNI dan Polri di Tegal Apel Konsolidasi Jelang Pemilu 2024, Upacara Bersama di Alun-alun Kota Tegal
Selain itu, kata Uswadin, menunjukkan Brebes yang khas dengan Jawa Ngapak-nya dengan jargon "Ngapak Kepenak Nemen" (NKN).
Sub judul Iktikaf NKN, mengandung maksud buku ini juga mengingatkan agar aspek religiusitas dan spiritual tidak dilupakan dalam membangun masyarakat Brebes sehingga terwujudnya keseimbangan dalam material dan spiritual sebagai konsep pembangunan seutuhnya tanpa meninggalkan salah satu aspeknya.
"Sebab jika salah satu ditinggalkan, maka pembangunan tersebut akan menimbulkan ketimpangan dan menjadikan kesuksesan atau keberhasilan yang semu," ujar Uswadin.
Sementara itu, Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin mengatakan, Brebes sebenarnya daerah yang memiliki banyak potensi, baik alam, sosial, budaya serta potensi letak geografis yang strategis.
''Bahkan tidak kalah juga potensi SDM yang unggul. Potensi ini dapat dioptimalkan sehingga dapat memberikan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat, Kata Teyeng ini tidak boleh hilang, cablakan/blak-blakan, keunikan Bahasa ngapak adalah jujur dan harus dibiasakan dengan bahasa ngapak brebesnya,''tandas Urip Sihabudin ketika memberikan sambutan.
Adapun Kepala Dindikpora Caridah, kegiatan bedah buku Brebes Teyeng bertujuan, menumbuhkan minat baca dan menulis di kalangan guru, siswa dan masyarakat serta mengapresiasi kearifan lokal khususnya di brebes.
Baca Juga: Fazzio School Fest, Edukasi Siswa SMK Binaan Yamaha di Jateng dan DIY
''Menjadi penutur aktif Bahasa daerah dan mempelajari Bahasa daerah dengan menyenangkan, menjaga kelangsungan hidup Bahasa dan sastra daerah dengan penuh suka cita, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan untuk mempertahankan Bahasa daerahnya, serta menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah,''katanya.
Ketika puisi dianggap merupakan karya sastra yang berhasil direkam oleh penulis atau penyairnya, lanjut Caridah, maka isinya perlu diperkenalkan pada masyarakat secara luas.
''Komitmen dinas Pendidikan pemuda dan olahraga, tugas konstitusional Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadi tanggung jawab kita Bersama, Pendidikan juga merupakan investasi yang akan menentukan masa depan dan kemajuan peradaban bangsa.''tegas Caridah.***
Artikel Terkait
Rumah Baca Harun Ar-Rasyid Brebes Bedah Buku Karya Pemuda Tani dan Aktivis Mahasiswa
Bedah Buku Biografi Ki Enthus Susmono, Umi Azizah Terkenang Gaya Pemimpin yang Blak-blakan
Catatan dari Bedah Buku Biografi Ki Enthus, Ini Pengakuan Mengejutkan dari Sang Putra Ki Haryo
Mengesankan, Puisi Zara Zetira di Acara Bedah Buku Ngapak Kepenak Nemen 5 Bahasa di Brebes