Brebes Deklarasikan Merdeka Belajar, Kelas Hybrid hingga Expo Hardiknas 2023

- Selasa, 2 Mei 2023 | 21:56 WIB
Peringatan Hardiknas 2023 Kabupaten Brebes (dok Diskominfotik Brebes)
Peringatan Hardiknas 2023 Kabupaten Brebes (dok Diskominfotik Brebes)

BREBES, AYOTEGAL.COM - Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023, Kabupaten Brebes mendeklarasikan Program Merdeka Belajar, Launching Kelas Hybrid serta Expo Pendidikan.

"Merdeka belajar adalah pilihan yang baik, untuk menggali potensi anak-anak sekolah di Kabupaten Brebes, baik itu dari sekolahan terendah hingga perguruan tingginya,"kata Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin usai Upacara Hardiknas di Alun-alun Brebes, Selasa 2 Mei 2023.

Menurut Urip, Pemkab Brebes berkomitmen mendukung program Merdeka Belajar dan mengajak peserta didik untuk terus berkreasi.

Baca Juga: Ungkap Peredaran Sabu Sabu 4,1 Kg dari Jaringan Aceh, Polisi Tegal Kota Terima Penghargaan

“Galilah potensi dari sana, kemudian dikembangkan dengan maksimal. Sehingga menghasilkan sebuah ide dan inovasi yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis,” ungkapnya.

Sekda Brebes Djoko Gunawan menambahkan, ada kegiatan yang sangat spesial berupa launching Kelas Hybrid untuk SMP dengan pilot project SMP Negeri 3 Paguyangan, SMP Negeri 5 Brebes dan SMP Negeri 2 Ketanggungan.

"Perlu diingat bahwa terkait IPM, kita masih bertengger di posisi paling bawah di Jawa Tengah, ini terutama di bidang pendidikan sehingga kita harus bangkit," katanya.

Djoko Gunawan menuturkan, dulu Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) yang begitu menggema 2019 masuk top 45 tingkat nasional. Kali ini ada Kelas Hybrid yang perlu digaungkan bersama, kelas ini diperuntukan bagi anak dari keluarga tidak mampu.

"Kelas Hybrid ini merupakan paduan antara kelas tatap muka langsung dengan sistem online, Kita harapkan anak-anak tidak sekolah dan putus sekolah bisa mengikuti kelas ini, mulai kelas 7 sampai 9, ini kewajiban kita bersama," tuturnya.

Baca Juga: Terbaik No 1 OKC 2023 Mabes Polri dan Polda Jateng, Kapolres Pemalang Beri Hadiah Kambing ke Anggota

Djoko mengajak para kepala sekolah maupun lingkungan sekitar untuk menggiring anak-anak putus sekolah agar kembali bersekolah. Apa nggak malu dengan IPM terendah? Malu nggak dengan pendidikan terendah?

"Kata kuncinya adalah kita keroyok bareng-bareng, saya titip kepada seluruh para kepala sekolah. Penjenengan adalah garda terdepan kita untuk menggerakkan yang tahu secara persis anak-anak mana yang putus sekolah," serunya.

Terkait IPM, kata Djoko, masalahnya setelah dikoreksi, ternyata begitu anak lulus sekolah itu tidak langsung diupdate data kependudukannya. Sehingga saat ini langsung menggandeng rekan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) melalui inovasi Kabar Ibu yakni KK baru sesuai ijazah baru.

"Jadi begitu panjenengan meluluskan anak kita dari SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi, ayo segera kirim data tersebut by WA juga bisa, ke Dindukcapil langsung akan diupdate data untuk perbaikan data pendidikan yang ada pada kita," terangnya.

Lanjut Djoko, data Anak Tidak Sekolah (ATS) yang sudah terdaftar di Dapodik ada 1.506 anak. Jangan lagi mereka lepas begitu saja, mereka harus bisa melanjutkan pendidikan berikutnya, kawal bareng-bareng.

Halaman:

Editor: Dwi ariadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X