Bergerak Turunkan Stunting, Polsek Slawi dan Puskesmas Bagikan 1.000 Butir Telur ke Anak-anak

SLAWI, AYOTEGAL.COM - Gerakan Penurunan angka stunting terus dilakukan di Kabupaten Tegal untuk mencapai target maksimal.

Setelah peluncuran Rumah Anak SIGAP di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong oleh Bupati Tegal Umi Azizah, kini upaya Penurunan angka stunting dilakukan di wilayah Kecamatan Slawi.

Bersama kader Posyandu dan bidan Puskesmas, Polsek Slawi membegian bantuan 1.000 telur dan susu kepada anak-anak.

Baca Juga: Kemajuan UMKM, bank bjb Salurkan Kredit Mesra di Medan

Mewakili Kapolres Tegal AKBP M Sajarod Zakun, Pelaksana harian (Plh) Kapolsek Slawi, Ipda Wawan Prasetyo mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada kader Posyandu dan bidan berperan aktif dalam kegiatan pemberian bantuan tersebut.

''Sesuai petunjuk arahan pimpinan, kami ikut berperan aktif dalam upaya menurunkan angka stunting, di antaranya dengan memberikan bantuan telur dan susu hari ini kita serahkan kepada kader Posyandu atau bidan di lima desa/ kelurahan di Kecamatan Slawi,''katanya.

Menurut Ipda Wawan Prasetyo, untuk wilayah Kecamatan Slawi terdapat 10 desa/kelurahan. ''Masing desa/keluraha kami membantu 100 butir telur dan susu. Semoga bisa sedikit membantu masyarakat, terutama anak yang rentan stunting,''jelasnya.

Baca Juga: Kabupaten Tegal Berhasil Turunkan Prevalensi Stunting, Dari Tertinggi No 2 Kini Peringkat 14 Jateng
''Kami juga minta tolong kepada ibu-ibu Kader Posyandu nanti dibagikan kepada anak yang benar-benar membutuhkan dengan skala prioritas,''tambah Ipda Wawan.

Adapun Kepala Puskesmas Slawi drg. Mabruri Ariyanto mengatakan, gerakan minum susu dan telur ini merupakan awal yang baik dalam pengentasan stunting di Slawi.

''Kami harapkan bantuan kader Posyandu, yang sudah bekerja dengan semangat sehingga angka stunting kita turun menjadi 16,18 persen dan pada pada tahun 2024 menjadi 14 persen,''tandasnya.

Sebagaimana diketahui, angka stunting di Kabupaten Tegal sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sekitar 28 persen dan hingga akhir tahun 2022 turun menjadi 22,3 persen.