AYOTEGAL.COM - Ketika Togog dan Mbilung berubah menjadi Durna dan Sengkuni. Ndilalah, kok Hastinapura sedang kolaps baik secara politik maupun secara ideologi sehingga membutuhkan banyak nasehat dan pertimbangan.
Atau mungkin saja sebenarnya mereka Itu Durna Dan Sengkuni yg menyaru jadi togog dan Mbilung dan kini membuka topengnya.
Ndilalah kok para pandawa sedang sibuk membuka wanamarta sehingga lupa dengan Hastinapura dan tidak menyadarinya.
Atau jangan-jangan mereka itu Bathari Durga dan bathara Kala yg menyaru menjadi Togog dan mbilung dan sekarang nyaru lagi menjadi Durna dan Sengkuni.
Ndilalah kok semar sedang mbangun kahyangan sehingga lupa keadaan sekitarnya sebagai kewajibannya karena sibuk mengurusi agama dan ghurur dengan ilmunya.
Atau Justru meraka itu Sang Hyang Girinata dan Sang Hyang Narada yang sengaja malih rupa menjadi Togog dan Mbilung kemudian menyaru menjadi Durna dan Sengkuni.
Ndilalah kok Punakawan Gareng Petruk dan Bagong sedang tidak harmonis sehingga masing-masing berlomba mempertontonkan eksistensi mereka sehingga lupa tujuan awal dan serta konsensus bersama.
Ndilalah kok lebih dari 3 kali, Apa itu bukan Konspirasi?
Ketika kewajiban saja sudah tidak dikerjakan apalagi kok memberikan hak orang lain. Ketika hak orang lain saja tdk diberikan apalagi kok melaksanakan kewajiban.
Hmmmm...
Ya sudahlah...
Demikian Desah Bagong sambil menghembuskan asap rokoknya keras-keras ke pekatnya udara malam yang semakin sesak menghimpit dadanya.
Ki Sengkek Suharno, Dalang Wayang Kebangsaan
- Pojok Nyong Kop