Bupati Tegal Buka TMMD di Warureja, Telan Dana Rp 1,3 Miliar Ini Kegiatannya

SLAWI, AYOTEGAL.COM – Pelaksanan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-114 tahap II Tahun 2022 resmi dibuka Bupati Tegal Umi Azizah di Stadion Kedungkelor, Warureja, Selasa 26 Juli 2022.

Pembukaan TMMD di Warureja ditandai dengan penandatanganan penyerahan program TMMD tahap II dari Bupati Tegal kepada Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Charlie Clay Lorando Sondakh.

Hadir dalam upacara pembukaan TMMD, Danrem 071 Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafaat dan Forkopimda Kabupaten Tegal.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu Melly Goeslaw - Mungkin, Sang Fajar dan Sayap Sayap Patah

“Program TMMD telah menjadi bagian merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan dalam pembangunan bangsa,” kata Umi Azizah.

Karena itu, Bupati Umi Azizah juga mengajak seluruh lapisan masyarakat agar dapat berperan untuk menyukseskan kegiatan TMMD Ke-114 Tahap II Tahun 2022.

''Melalui TMMD ini mari kita gelorakan lagi semangat kolektivitas serta kesatuan elemen yang ada. Nari kita bangun sarana prasarana fasilitas umum dan sosial yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat kita,''jelas Umi Azizah

Dalam laporannya, Kasdim 0712 Tegal Mayor Eko Budi Sarjono mengatakan, TMMD Ke-114 Tahap II menelan biaya anggaran Rp 1,387 miliar yang bersumber dari APBD I Provinsi Jawa Tengah dan APBD II Kabupaten Tegal.

Baca Juga: Kasus Mutilasi di Kabupaten Semarang Terungkap, Pelaku dan Korban Pasangan Kekasih dari Tegal

Kegiatan TMMD di Warureja, meliputi pembangunan fisik dan nonfisik untuk membangun tumbuhnya perekonomian masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sasaran pokok TMMD di Warureja ini meliputi perbaikan jalan makadam panjang 264 meter dengan lebar 3 meter, makadam panjang 900 meter dengan lebar 4 meter, makadam panjang 266 meter dengan lebar 2,5 meter, box culvert panjang 5 meter dengan lebar 1 meter, talud panjang 50 meter dengan lebar 3,5 meter dan porpeling panjang 563 meter dengan lebar 4 meter.

“Pembangunan non fisik yang dilakukan berupa penyuluhan pada masyarakat terkait bela negara dan kebangsaan, konsensus nasional, penyuluhan bahaya narkoba, penyuluhan kamtibmas, dan pemberdayaan masyarakat,” jelas Eko.***