Berdalih untuk Sedekah Bumi, Ketua RT Tarik Iuran Penerima BLT BBM di Brebes

- Minggu, 18 September 2022 | 16:49 WIB
Kwitansi penarikan iuran dari warga penerima BLT BBM di Desa Cikakak, Kecamatan Banjarharjo, Brebes. [Suara.com/F Firdaus]
Kwitansi penarikan iuran dari warga penerima BLT BBM di Desa Cikakak, Kecamatan Banjarharjo, Brebes. [Suara.com/F Firdaus]

BREBES, AYOTEGAL.COM - Dugaan pemotongan dana bantuan langsung tunai kompensasi kenaikan harga BBM (BLT BBM) terjadi di wilayah Brebes. Ketua RT menarik iuran Rp 100 ribu kepada penerima BLT BBM untuk acara sedekah bumi.

Hal tersebut terjadi di Desa Cikakak, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Sebagian penerima BLT BBM pun menyatakan keberatan dengan penarikan iuran tersebut.

Salah satu warga yang keberatan dengan pemotongan dana BLT BBM itu adalah Wasti, 70 tahun.

Baca Juga: Di Tengah Isu Akuisisi, Laba BTN Syariah Menggila

Disampaikan oleh anak Wasti, Cayem yang mengantar ibunya mengambil BLT ke kantor pos, pemotongan sebesar Rp 100 ribu dilakukan ketua RT dengan alasan untuk iuran acara sedekah bumi pada 2023.

Setelah menyerahkan uang Rp100 ribu itu, dia mendapat selembar kwitansi yang antara lain ditulis sumbangan sedekah bumi.

"Setelah mengambil uang BLT di kantor pos dan pulang,‎ saya langsung ke rumah ketua RT dan menyerahkan uang Rp100 ribu. Terus dikasih kwitansi," kata Cayem sembari menunjukkan kwitansi yang dimaksud, Sabtu 17 September 2022.

Cayem mengatakan, ibunya yang merupakan seorang janda lansia mengambil BLT sebesar Rp300 ribu di kantor pos pada 15 September 2023.‎ Selain BLT, dia juga mendapat bantuan pangan non tunai (BPNT) yang diuangkan sebesar Rp200 ribu.

"Sebelum BLT diterima, ketua RT menyampaikan bahwa setelah sampai di rumah akan ada penarikan iuran untuk sedekah bumi tahun depan. ‎Jadi, setelah BLT diambil dan sampai rumah, uang iuran saya antar," kata warga RT 10 RW I itu sebagaimana dilansir dari Suara.com (Jaringan AyoTegal).

Baca Juga: Pelatih Caretaker Persekat Agus Supriyanto Ungkap Kunci Kemenangan Hadapi Nusantara United di Liga 2 2022

Cayem mengaku agak keberatan dengan adanya pemotongan untuk iuran sedekah bumi itu. ‎Sebab, uang BLT yang diterima sangat dibutuhkan ibunya yang sudah lansia dan tak bisa lagi bekerja.

"Apalagi acara sedekah buminya kan masih tahun depan, masih lama," ujarnya.

Kendati sebenarnya merasa sedikit keberatan, Cayem tak bisa menolak adanya penarikan iuran itu karena menurut pihak RT sudah menjadi kesepakatan warga.

"Kalau bisa dibilang keberatan ya keberatan. Tapi karena katanya sudah jadi kesepakatan ya saya nurut saja," tuturnya.

Warga penerima BLT lainnya di Desa Cikakak, Waris (38) membenarkan adanya penarikan ‎iuran dari BLT BBM tersebut. Namun berbeda dengan Cayem, Waris mengaku tak mendapat kwitansi saat menyerahkan uang iuran ke ketua RT.

Halaman:

Editor: Dwi ariadi

Sumber: Suarajawatengah.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X