PLN UP3 Tegal Gelar Multi Stakeholder Forum, Bupati Tegal: Industri Manufaktur Kini Jadi Tumpuan Ekonomi

- Rabu, 23 November 2022 | 22:19 WIB
Penandatanganan Komitmen Sistem Manajemen Anti Penyuapan oleh Bupati Tegal Umi Azizah dalam acara Multi Stakeholder Forum (MSF) UP3 PLN Tegal  (dok)
Penandatanganan Komitmen Sistem Manajemen Anti Penyuapan oleh Bupati Tegal Umi Azizah dalam acara Multi Stakeholder Forum (MSF) UP3 PLN Tegal (dok)

SLAWI, AYOTEGAL.COM - PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tegal menggandeng Pemkab Tegal untuk menjalin komunikasi dan engagement dalam kegiatan Multi Stakeholder Forum (MSF) di Hotel Grand Dian Slawi, Rabu 23 November 2022.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Tegal Umi Azizah, Forkopimda, REI, Perbankan, Dinas Kesehatan, PLN Transmisi, PLN Icon Plus serta pelanggan PLN potensial di Kabupaten Tegal.

Manager PLN UP3 Tegal Suparje Wardiyono menjelaskan, tujuan dari penyelenggaraan MSF tersebut selain menjalin komunikasi juga menjadi sarana PLN untuk menyampaikan program-program pemasaran PLN dan kesiapan PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik pelanggan.

Baca Juga: Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi Raih CEO of The Year dari Infobank

Selain itu, PLN juga menggali potensi penambahan pelanggan. ''Listrik mempunyai peran penting dalam meningkatkan produktivitas kegiatan masyarakat. Oleh karena itu, kami mohon masukan dan kritiknya, sehingga kita bisa meningkatkan perbaikan-perbaikan (dalam pelayanan) dan listrik betul-betul bisa hadir pada seluruh pelanggan dengan kualitas yang tinggi,''katanya.

Adapun Bupati Tegal Umi Azizah mengapresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan MSF. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Tegal saya memberikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya forum ini,''kata Umi Azizah.

Sebagai media komunikasi, lanjut Umi Azizah, MSF PLN bertujuan untuk menyamakan persepsi, membangun komitmen, dukungan dan kerjasamanya dalam pembangunan ketenagalistrikan, memperkuat ketahanan energi sebagai sumber daya dan modal dasar pembangunan, pilar penopang bagi tumbuhnya sektor ekonomi penggerak pembangunan seperti industri dan perdagangan.

Umi Azizah menambahkan bahwa kegiatan MSF sejalan dengan arah kebijakan pembangunan daerah dalam memulihkan kondisi perekonomian pasca pandemi.

Selain itu, Umi juga mengharapkan dapat membantu dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi di atas lima persen di tengah tantangan perlambatan ekonomi global melalui afirmasi kebijakan di sektor investasi dan industri manufaktur serta kemudahan berusaha bagi para pelaku UMKM.

Baca Juga: Penutupan Bulan Bakti Karang Taruna Kabupaten Tegal 2022, AyoTegal Terima Penghargaan

“Guna mencapai itu tentunya perlu kerja sama dan dukungan seluruh elemen dengan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada untuk menggerakkan perekonomian rakyat, di mana sektor industri manufaktur saat ini menjadi tumpuannya dengan mendominasi 35,8 persen perekonomian masyarakat Kabupaten Tegal,''jelasnya.

''Sektor ini dinilai tidak saja mampu meningkatkan nilai tambah yang tinggi, akan tetapi juga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja. Pada perkembangannya, sektor ini pun ikut terimbas oleh pandemi, di mana terjadi penurunan nilai investasi dari Rp 9,12 triliun menjadi Rp 3,47 triliun setelah pandemi,”kata Umi Azizah menambahkan.

Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan juga penandatanganan Komitmen Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang dilanjutkan dengan pemaparan kondisi kelistrikan di Kabupaten Tegal, Layanan Premium PLN, Renewable Energy Certificate (REC) PLN dan produk internet untuk bisnis dan residential dari PLN Icon Plus.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dengan para stakeholder untuk menyampaikan kendala serta informasi yang lebih dalam.

Dody Prasetyo, kepala cabang Bank BSI Slawi selaku salah satu stakeholder PLN menyatakan antusias dengan acara ini.

Halaman:

Editor: Dwi ariadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X