BOGOR, AYOTEGAL.COM - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengikuti Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Puri Begawan, Kota Bogor Jawa Barat, Jumat 3 Desember 2021.
Dalam kesempatan itu, Dedy Yon mengenakan pakaian adat Tegalan. Acara dibuka oleh Prof Husnan Bey, Stafsus Kepala Bappenas bidang pendidikan, agama, kebudayaan dan diplomasi luar negeri.
Turut hadir Ketua Presidium JKPI Tahun 2021, Alfedri, Direktur Eksekutif JKPI pusat, Asfarinal Nanang didampingi Dewan Pakar, Gaura Mancacarita dan Taufik Rahzen.
Baca Juga: Raih Medali Emas di Peparnas Papua 2021, Difabel Brebes Ungkap Kunci Kesuksesan
Kemudian, Danrem 061 Suryakencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, perwakilan DPRD Kota Bogor dan kepala daerah serta para penerima Anugerah JKPI Award.
Dalam Orasi Kebudayaan sekaligus membuka Kongres JKPI ditandai dengan menabuh rebana oleh para kepala daerah bersama-sama selama 30 detik, Husnan Bey meminta kepada seluruh anggota JKPI untuk menyukseskan Kongres JKPI untuk kemajuan Bangsa Indonesia.
"Kita semua berdiri sama tinggi duduk sama rendah di hadapan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Bappenas membangun kerja sama untuk terus meningkatkan karya-karya jenius pembangunan di seluruh Tanah Air," ucap Husnan Bey.
Ketua Presidium JKPI Alfredi yang juga merupakan Bupati Siak menyampaikan awal sejarah JKPI yaitu pada tanggal 25 Oktober 2008 lalu, Kota Solo menjadi saksi lahirnya Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Baca Juga: Pemuda Tani Tegal Jajaki Peluang Ekspor Hasil Pertanian
Sejarah kelahiran JKPI ini terkait erat dengan penyelenggaraan Konferensi dan Pameran Organisasi Kota Pusaka Eropa-Asia yang pada saat itu diselenggarakan di Kota Surakarta.
"Ir. Jero Wacik, selaku Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu bersama 12 Wali Kota (Solo, Sawahlunto, Banda Aceh, Ternate, Pangkal Pinang, Yogyakarta, Ambon, Salatiga, Bogor, Jakarta Utara, Bengkulu dan Baubau) membuat sejarah baru tentang pelestarian pusaka dengan mendirikan JKPI," ucap Alfredi.
Alfredi juga menuturkan, bahwa pada awal kelahirannya, JKPI hanya beranggotakan 12 kota se-Indonesia.
JKPI sendiri adalah suatu organisasi di antara pemerintah kota dan atau pemerintah kota/kabupaten yang mempunyai keanekaragaman pusaka alam dan atau pusaka budaya (tangible dan intangible) yang bertujuan untuk bersama-sama melestarikan pusaka alam dan pusaka budaya sebagai modal dasar untuk membangun ke masa depan.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan bahwa memperjuangkan Kota Pusaka sama dengan mempertahankan nilai luhur bangsa dan kebhinekaan.***
Artikel Terkait
Batik Goyor Khas Tegal Mejeng di Indonesia Hijab Walk 2021
Oleh-oleh Khas Tegal Berbahan Dasar Ikan, Lezat dan Murah Meriah
Tempe Ireng Khas Tegal di Kaki Gunung Slamet, Gurih Disajikan Tanpa Tepung
Khas Tegal Resmi Jadi Nama Baru Pesonna Hotel, Kaya dengan Ikon Kota Bahari