TEGAL TIMUR, AYOTEGAL.COM - Berbagai tokoh hadir dalam acara Syukuran Sastra Tegal menyongsong Milad Sastra Tegalan ke 28 yang diadakan di Pringgitan Balaikota Tegal, Rabu 23 November 2022 malam.
Selain Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono juga hadir pula berbagai tokoh budayawan, seniman, tokoh masyarakat, dan akademisi dari 4 daerah, Tegal, Slawi, Brebes dan Pemalang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Dedy Yon mengucapkan rasa syukur atas usia Sastra Tegalan sudah menginjak usia ke-28 tahun.
Baca Juga: PLN UP3 Tegal Gelar Multi Stakeholder Forum, Bupati Tegal: Industri Manufaktur Kini Jadi Tumpuan Ekonomi
''Usia ke 28 tahun merupakan usia yang sedang lagi seneng-senenge caper: cari perhatian. Yang saya dengar tadi umur Sastra Tegalan sudah memasuki usia 28. Ini waktu yang sudah jauh Komunitas Sastrawan Tegalan nguri-nguri Bahasa Tegalan dijadikan bahasa sastra. Yang jelas gerakan ini menjadi bukti bahwa Bahasa Tegal semakin pentol,” ujarnya mengguna bahasa Tegal.
Ditambahkan, di Indonesa ini ada 718 bahasa daerah termasuk bahasa Tegal. Hal ini agaknya bahasa daerah yang paling banyak adalah bahasa lokal yang ada di Indonesia paling banyak sedunia.
“Namun demikian, adanya bahasa lokal yang ada di Indonesia semanyak itu, generasi muda masih kurang perhatian karena mereka lebih suntuk mengenal Youtube, TV, lan media-media online. Padahal bahasa Tegal ini termasuk bahasa yang paling unik dan semua orang Indonesia pasti ngarti, kalau bahasa Tegal itu sudah banyak diketahui mereka karena ciri khasnya.”
Ditambahkan, Dedy Yon mengajak para seniman dan budayawan agar ke depan Komunitas Sastrawan Tegalan membuat film Tegalan tentang tokoh yang berpengaruh.
“Pak Muhadi saya kira bisa dilibatkan sebagai pemeran utama. Karena beliau cukup fasih menggunakan bahasa Tegal,” katanya.
Dedy Yon berharap para seniman dan budayawan bisa beraksi di beberapa tempat yang menonjol di heritage, yang ada di Taman Pancasila, depan Stasiun Kereta Api. City Wolk di Jalan A. Yani Kota Tegal, atau di bawah tower PDAM.
Baca Juga: Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi Raih CEO of The Year dari Infobank
“Monggo para seniman bereasi di tempat-tempat stategis yang sudah disediakan Pemkot Tegal,” tegasnya.
Senada dengan walikota, Dr. Maufur yang mendapat gelar Presiden Penyair Tegalerin menuturkan, bersyukur gerakan Sastra Tegalan yang dilahirkan sejak 26 November 1994 hingga sekarang memasuki usia 28 tahun, bukan sesuatu yang sepele.
Melainkan gerakan Komunitas Sastrawan Tegalan yang gigih memperjuangkan bahasa Tegal lewat Sastra Tegalan semangkin terangkat derajatnya di mata masyarakat.
“Setelah Bahasa Tegal dikemas menjadi bahasa sastra sejak 26 November 1994 menghasilkan manfaat bagi masyarakat Tegal dan para peneliti Sastra Tegalan dari banyak mahasiswa. Tidak hanya untuk mahasiswa di wilayah Tegal melainkan sudah menyebar ke lain daerah dan kota,” tandasnya.
Ada yang menarik dan baru pertamakali terjadi dalam acara kegiatan helat sastra di Tegal di mana Walikota Dedy Yon malam itu menebar sawer jutaan rupiah untuk para seniman empat daerah: Tegal, Slawi, Pemalang, dan Kabupaten Brebes.
Peristiwa itu terjadi saat sejumlah penyair membacakan Puisi Tegalerin 2:4:2:4 yang terhimpun dalam buku antologi “Republik Tegalerin 2:4:2:4” terbitan Komunitas Sastrawan Tegalan.
Artikel Terkait
Ini Isi Rekomendasi dari Kongres Sastra Tegalan
Dina Sastra Tegalan
[Cerita Tegalan] UPS Sentral Sastra Tegalan
Ultah Ke-27 Sastra Tegalan, Komunitas Sastrawan Tegal Gelar Sejumlah Kegiatan, Ini Agendanya
Milad Ke-27 Sastra Tegalan, Seniman Potong Tumpeng dan Luncurkan Buku Republik Tegalerin
UPS Tegal Bertekad Jadi Pusat Kajian Sastra Tegalan